Kekerasan Aparat Warnai Demo Penolakan UU TNI, DPR RI Kecam Tindakan Represif

  • Aksi Demonstrasi dan Tuntutan Mahasiswa:
  • Gelombang aksi demonstrasi mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia membanjiri jalanan, terutama di depan Gedung DPR RI, serta di berbagai daerah seperti Semarang.
  • Mereka menyuarakan penolakan terhadap perubahan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI), yang dinilai berpotensi mengembalikan dwifungsi TNI dan mengancam demokrasi.
  • Tuntutan tegas mereka adalah pembatalan pembahasan dan pengesahan perubahan UU TNI oleh DPR RI.
  • Insiden Kekerasan dan Dampaknya:
  • Aksi yang awalnya damai berubah menjadi bentrokan ketika aparat keamanan berusaha membubarkan massa.
  • Rekaman video dan foto yang tersebar luas di media sosial menunjukkan tindakan represif aparat, termasuk pemukulan, penggunaan gas air mata, dan pentungan terhadap mahasiswa.
  • Puluhan mahasiswa dilaporkan mengalami luka-luka, beberapa di antaranya serius.
  • Selain itu, di daerah semarang seorang mahasiswa juga mengalami tindakan kekerasan yang sama.
  • Bahkan ada laporan bahwa seorang sopir ojek online diduga dikeroyok oleh aparat.
  • Reaksi dan Kecaman:
  • Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mengecam keras tindakan represif aparat, menegaskan bahwa kekerasan tidak dapat dibenarkan.
  • Organisasi masyarakat sipil, lembaga bantuan hukum, dan tokoh-tokoh masyarakat juga mengecam tindakan tersebut, menuntut agar pelaku kekerasan diproses hukum.
  • Kecaman juga datang dari Anggota DPR RI Bonnie Triyana.
  • Masyarakat luas juga menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh aparat.
  • Tuntutan akan Investigasi dan Tindakan Lanjut:
  • Desakan kuat muncul agar dilakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden kekerasan.
  • Tuntutan agar aparat yang terbukti melakukan kekerasan diberi sanksi tegas.
  • Seruan agar aparat keamanan mengedepankan pendekatan dialog dan cara-cara humanis dalam menghadapi demonstrasi.
  • Situasi Terkini:
  • Situasi pasca-demonstrasi masih tegang, dengan potensi aksi lanjutan dari mahasiswa.
  • DPR RI dan pemerintah diharapkan segera mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan dan mencari solusi konstruktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *